Sunday 28 January 2018

Kisah Nyata Utang Dibayar Dengan Tubuh Istri | Mania4D | Agen Togel Online Resmi



Namaku Dina, seorang wanita berusia 30 tahun yang hampir putus asa dalam menjalani hidup berumah tangga, semua karena penyebab suamiku yang tega menjual diriku. Nama suamiku adalah Erik yang menjadikanku seperti seorang pelacur / lonte murahan hanya untuk membayar hutangnya.

Aku tak pernah menyangka apabila suamiku sampai tega menjual diriku. Sewaktu pertama kali berkenalan, Erik adalah lelaki yang baik dan selalu menjagaku dari godaan laki-laki yang suka menggodaku. kami menikah 4 tahun yang lalu dan sudah dikaruniai seorang anak laki-laki dan sekarang berusia 3 tahun dan kami beri nama Nico. Pernikahan kami mulus-mulus saja sampai Nico muncul diantara kami. Tentu saja waktuku banyak terkuras untuk menjaga dan mendidik anak semata wayang kami.

Mas Erik bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang meubel, sedangkan aku cuma tinggal dirumah. Akan tetapi aku tak pernah mengeluh. aku tetap sabar menjalankan tugasku sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga sebaik mungkin. Meskipun kenyataannya setiap hari bisa saja Mas Erik pulang sore.Tetapi belakangan ini dia selalu pulang terlambat. Bahkan sampai larut malam dengan kondisi mabuk.

Pernah Sewaktu kutanyakan, Kemana saja kalau pulang selalu larut malam. Dia cuma menjawab
"aku mencari penghasilan tambahan" , jawabnya singkat dan acuh.

Mas Erik makin sering pulang larut malam, bahkan setiap hari dia pulang selalu dengan mulut berbau alkohol dan mabuk berat hampir tak sadarkan diri, aku pun bertanya tanya, sejak kapan suamiku mulai suka minum-minuman beralkohol. padahal selama ini aku tidak pernah melihatnya sampai separah ini. Kadang ia juga memberikan uang belanja lebih kepadaku. Atau pulang dengan membawa oleh-oleh untuk aku dan juga anak kami Nico. Setiap aku membahas tentang kegiatannya yang selalu pulang larut dengan kondisi mabuk, dia selalu menghindar.

"Kita jalankan saja peran kita masing-masing, aku cari uang dan kamu urus rumah tangga ank Nico. aku tidak pernah mengeluh dan bertanya apa yang kamu kerjakan,dan kamu seharusnya juga seperti itu". Katanya dengan nada sedikit marah.

Aku pun mulai menebak dalam hati apa sebenarnya yang dikerjakan diluar sana. Suatu hari dia memintaku untuk menjual cincin yang ku pakai. saat aku bertanya kenapa harus dijual, dia pun mengaku kalah bermain judi dengan temannya dan perlu melunasi hutang atas kekalahannya. Jadi itu yang kamu lakukan selama ini sampai pulang larut malam dan mabuk-mabukan. Walapun sakit dan sedih, sebagai seorang istri, aku harus berbakti kepada suamiku dan aku memberikan cincin tersebut.
Aku memang diajari untuk menen\mani suamiku dalam kondisi senang ataupun susah.

Suatu hari saat mas Erik sedang bekerja, ada seseorang yang mengaku bernama Parman datang kerumah. Kedatangan Parman inilah yang memicu perubahan dalam rumah tangga kami. Tujuan kedatangan Parman tak lain adalah untuk menagih hutang suamiku. Jumlahnya sekitar Sepuluh juta rupiah. Dan mas Erik berjanji untuk melunasi utangnya tersebut. Aku hanya bisa berkata kalau aku tidak pernah tau mengenai hutang tersebut, kemudian aku coba untuk menyuruhnya kembali lagi besok agar aku bisa membicarakannya dengan suamiku.

Tetapi dengan pandangan mesum dan nakal dia tersenyum.

"Lebih baik saya menunggu disini saja Mbak, itung-itung menemani Mbak".

Jujur aku sangat risih dengan ucapannya tersebut, apalagi melihat tatapannya yang liar seakan-akan ingin menerkamku.

"Erik tak pernah bercerita kepadaku kalau dia memiliki istri yang sangat cantik menurut saya. sangat disayangkan kalau kembang yang sangat indah hanya jadi pajangan dirumah saja". Ujar Parman.

Aku makin kaku dan gelisah mendengar semua gombalannya itu, tapi aku berusaha untuk mencoba sabar, karena aku sadar kalau Erik mempunyai hutang padanya. Saya hanya bisa berdoa supaya Mas Erik cepat pulang sehingga aku bisa terbebas dari suasana yang mencekam ini.

Untung saja tak lama berselang Mas Erik pun pulang. kalau tidak pasti aku sudah muntah mendengar semua rayuan dan gombalannya. Begitu Melihat Parman, Mas Erik terlihat lemas. Dia tau kalau Parman pasti akan menagih semua hutang-hutangnya. Dan aku pun meninggalkan mereka di ruang tamu, Kulihat Mas Erik memberikan sebuah amplop berwarna coklat. Mungkin Mas Erik sudah bisa melunasi hutangnya. Aku sama sekali tak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan, yang kulihat Mas Erik hanya bisa tertunduk dan menyabarkan temannya itu.

Sesudah Parman pulang, Mas Erik memintaku untuk menyiapkan makanan. Dia menikmati makanan yang kusajikan tanpa banyak bicara, dan aku pun mencoba menanyakan apa saja yang dibicarakannya dengan Parman. Aku menyadari kalau Mas Erik sedang suntuk, jadi lebih baik aku bersabar dan menahan diri agar tak menambah masalah baru. Sesudah selesai makan, Mas Erik langsung mandi dan masuk ke kamar tidur. Aku pun menyusul masuk ke kamar tidur setengah jam kemudian setelah aku menidurkan Nico dikamarnya.

Sewaktu aku masuk ke kamar tidur dan menemaninya diranjang,Mas Erik kemudian memelukku dan menciumku. aku tau dia akan meminta jatah malam ini. Malam ini dia terlihat berbeda seperti biasanya, setiap sentuhannya terasa sangat lembut. Pelan tapi pasti Mas Erik mulai melepaskan baju daster yang kupakai, setelah mencumbuiku, Mas Erik mulai melepaskan Bra dan CD yang ku pakai.

Sesudah itu, sedikit demi sedikit Mas Erik mulai menikmati setiap jengkal badanku, tak ada yang terlewati. Kemudian aku membantunya untuk melepaskan seluruh pakaiannya, sampai akhirnya aku melihat tongkat sakti mulai menegang tetapi belum sempurna.

Dengan lembut dan penuh kasih sayang kuraih gagang kenikmatan Mas Erik, kumain-mainkan sejenak dengan mengocok-gocok secara pelan dengan tanganku, kemudian aku pun melakukan Blow Job dengan lembutnya. Terasa di dalam mulutku tongkat saktinya Mas Erik terutama Palkonnya mulai terasa hangat dan mengeras. aku menyedot gagang Mas Erik semampuku, kulihat Mas Erik sangat bergairah, sesekali matanya merem melek menikmati apa yang kuberikan kepadanya.

Mas Erik mulai membalas dengan meremas kedua bukti kembarku yang cukup menantang dengan ukuran 36B. aku mulai merasakan denyut kenikmatan bergerak mulai dari puting menjalar keseluruh bagian badanku lainnya, saat sampai ke vaginaku, kurasakan lubang vaginaku mulai basah dan terasa gatal, sehingga aku mulai merapatkan kedua pahaku dan menggesekan kedua pahaku supaya aku dapat mengurangi rasa gatal yang kurasakan di belahan lubang vaginaku.

Mas Erik Ternyata menanggapi perubahanku tersebut, kemudian  lidah Naganya mulai turun dan mulai menjilat daging kecil klitorisku dengan penuh nafsu, aku sangat kewalahan menerima serangannya. badanku terasa bergetar menahan nikmat, peluh dibadanku mulai mengucur deras diiringi desahan kecil dan nafas tertahan, aku hamir tak mampu menahan kenikmatan yang kurasakan tersebut.


Akhirnya seluruh rasa nikmat ini mencapai puncaknya saat Mas Erik mulai membenamkan tongkat saktinya secara perlahan kedalam goa vaginaku, rasa gatal yang sejak dari tadi ku rasakan berubah menjadi nikmat saat Mas Erik mulai bergerak maju mundur seakan akan menggaruk rasa gatal yang kurasakan.

Tak lama kemudian Mas Erik pun mecapai puncaknya juga, dengan cepat dia menarik tongkat saktinya dan dalam hitung detik lahar panasnya menyembur kearah wajah dan leherku, setelah itu aku pun kembali melakukan blowjob sampai tongkat saktinya dengan perlahan mulai berkurang tegangannya.

"Aku benar benar puas sayang,kamu memang hebat", pujinya. aku masih berngelendot manja di dadanya.

"Sayang, kamu memang istriku yang baik, kamu harus bisa mengerti kesulitanku saat ini dan aku harap kamu mau membantuku untuk mengatasinya", katanya.

"Loh bukannya selama ini aku sudah begitu Mas", sahutku. Mas Erik hanya mengangguk ngangguk mendengar ucapanku. Dan kemudia ia melanjutkan ceritanya.

"Kamu tau apa maksud kedatangan Parman tadi sore. Dia menagih hutang dan aku hanya sanggup membayar setengah dari seluruh hutangku. kemudian sesudah lama kami mengobrol, dia menawarkan sebuah jalan keluar padaku untuk melunasi sisa hutangku tapi dengan sebuah syarat". Ucap Mas Erik.

"Apa syaratnya Mas???' aku pun bertanya dengan penuh rasa penasaran.

"Ternyata dia menyukaimu, dia minta izin supaya kamu menemani dia hanya semalam saja", ucap Mas Erik dengan nada pelan dan tertahan.

Aku seperti disambar geledek saat mendengar ucapan Mas Erik itu, aku arti dari MENEMANI selama semalam. Itu berarti aku harus melayaninya di ranjang seperti apa yang kulakukan pada Mas Erik. Dan Mas Erik juga mengerti keterkejutanku.

"Aku sudah tak tau lagi harus dengan apalagi aku membayar semua utangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang pukulnya jika aku tak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini", katanya lirih.

Aku hanya diam dan tak mampu mengomentari perkataannya itu. Aku sangat shock memikirkan aku harus rela memberikan badanku kepada laki laki yang sama sekali belum ku kenal. Sikap diamku ini diartikan lain oleh Mas Erik.

"Besok kamu ikut aku menemui Parman", ucapnya lagi,sembari mencium keningku lalu berangkat tidur. Dalam detik itu juga aku sangat membenci suamiku. aku enggan mengikuti keiginan suamiku ini, tetapi aku harus memikirkan keselamatan keluarga, terutama keselamatan suamiku ini. Mungkin sesudah ini ia akan jera berjudi lagi pikirku.

Sore hari sesudah pulang kerja, Mas Erik menyuruhku berdandan dan sesudah itu kami berangkat menuju tempat yang dijanjikan sebelumnya, ternyata Mas Erik mengantarku ke sebuah hotel berbintang. waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00wib. selama hidup baru pertama kali ini aku pergi menginap di hotel.

Sewaktu pintu kamar diketuk oleh Mas Erik, beberapa saat kemudian pintu terbuka, dan kulihat Parman menyambut kami dengan hangatnya, suamiku tak berlama lama, kemudian ia menyerahkan diriku kepada Parman dan kemudian berpamitan.

Dengan Lembut Parman menarik tanganku memasuki ruangan kamar itu. Aku tertunduk malu dan wajahku terasa memerah saat aku merasakan tanganku dijamah oleh seseorang yang bukan suamiku. Ternyata Parman tak seburuk yang kubayangkan, memang matanya terkesan liar dan seakan mau menerkan seluruh badanku, tetapi sikap dan perlakuannya padaku tetap tenang, sehingga secara perlahan rasa grogi yang menyerangku mulai memudar.

Parman menanyakan dengan lembut aku ingin minum apa. ku sahut aku ingin minum sprite, tetapi jawabannya minuman itu tak ada dikamarnya saat ini. kemudian dia mengeluarkan sebotol wine dari kulkasnya dan menuangkannya sedikiti sekitar setengah gelas, kemudian disuguhkannya padaku.

"Ini bisa menghilangkan sedikit rasa gugup yang kamu rasakan sekarang ini, dan bisa juga membuat badanmu sedikit hangat. kulihat dari tadi kamu sedikit kedinginan", ucapnya sembari memberikan minuman tersebut.

Kuraih minuman itu dan kuminum sedikit demi sedikit sampai habis, memang benar beberapa saat kemudian badan dan pikiranku menjadi sedikit tenang, rasa grogi sudah mulai menghilang, dan aku juga merasakan ada aliran hangat yang mengalir di seluruh syaraf badanku.

Parman kemudian menyetel lagu-lagu melow dikamarnya, dan mengajakku berbincang hal hal yang ringan. sekitar 15 menit kami berbicara, aku mulai merasakan sedikit pusing di kepalaku, badanku juga limlung. kemudian Parman merebahkan badanku ke ranjang. beberapa menit aku rebahan di atas ranjang membuatku mulai bisa menghilangkan rasa pusing dikepalaku.

Tetapi aku mulai merasakan ada perasaan lain yang mengalir pada diriku, ada perasaan denyut kecil di seluruh badanku, semakin lama denyutan tersebut semakin terasa kuat, terutama di bagian sensitifku. aku merasakan badanku mulai terangsang, meskupun Parman belum menjamah badanku.

Sewaktu aku mulai tak kuasa menahan rangsangan di badanku, nafasku mulai memburu terengah engah, buah dadaku seakan akan mengeras dan benar benar peka, vaginaku mulai terasa basah dan gatal, perlahan aku mulai menggesekkan kedua belah pahaku untuk mengurangi rasa gatal yang merangsang di dalam vaginaku. badanku mulai menggeliat tak tahan merasakan rangsangan seluruh badanku.

Parman ternyata menikmati tontonan ini, dia memandangi kecantikan wajahku yang sedang bertarung melawan rangsangan, nafsunya mulai memanas, tangannya mulai meraba seluruh badanku tanpa bisa kuhalangi. remasan remasan tangannya di kedua bukit kembarku membuatku tak kuasa menahannya lagi, sampai tak sadar aku melorotkan sendiri pakaian yang kukenakan. saat pakaian yang kukenakan lepas, mata Parman tak lepas memandangi kedua bukit kembarku yang putih dan montok dan menyembul seakan akan ingin loncat keluar dari BH yang kukenakan.

Tak tahan melihat pemandangan indah ini, Parman kemudian menggumuliku dengan panasnya sembari tangannya mengarah ke belakang punggungku, selang beberapa detik, kancing Bh ku sudah lepas, kini terlihat dengan jelas kedua bukit kembarku membentang dengan indahnya, Parman tak mau berlama lama memandangiku, dengan buasnya lagi ia mencumbuiku, dan tangannya semakin cepat meremas buah dadaku, cairan vagina sudah mulai memabasahi celana putihku.

Melihat ini, tangan Parman yang sebelahnya lagi mulai bermain main di celanaku tepat di tempat cairan yang membasahi celanaku, aku benar benar merasakan kenikmatan yang luar biasa. nafasku benar benar memburu, mataku terpejam nikmat saat tangan Parman mulai memasuki area sensitifku dan mulai memainkan daging kecil yang tersembunyi di balik kedua belahan rapatnya vaginaku.

Parman memainkan Vaginaku dengan sangat ahlinya, membuatku merapatkan kedua belah pahaku untuk sedikit menahan serangannya. jari nakalnya mulai menerobos masuk kedalam celanaku. tak puas karena celana dalamku sedikit mengganggu, dengan sekali gerakan dia melepaskan celana dalamku. aku kini benar benar telanjang bugil tanpa sehelai benang pun di badanku.

Parman Tertegun sejenak melihat pesona badanku, yang masi bergeliat melawan rangsangan yang mungkin diakibatkan oleh obat perangsang yang di letak di dalam minumanku. selagi aku masih merangsang, dengan cepat Parman melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya, dan aku semakin bernafsu melihat tongkat sakti Parman yang sudah tegang dengan ukuran yang panjang dan besar.

Parman kembali menggumuliku dan kami sama sama dalam puncak rangsangan. aku merasa bukit kembarku di remas remas dengan panasnya dan,,,,, Ahhhh,,,,,,,, aku pun merasakan tongkat saktinya Parman menusuk dan menembus ke dalam lubang vaginaku. aku menjerit jerit tertahan dan membalas serangan tongkat saktinya dengan menjepitkan kedua kakiku kearah punggungnya sehingg a tongkat saktinya bisa tertanam maksimal kedalam goa kenikmatanku.

Kami bercumbu dengan panasnya setiap kali Parma bergerak menusuk masuk atau menarik kearah luar, aku menjepitkan otot otot vaginaku seperti menahan pipis, saat itu aku merasakan kenikmatan yang berlipat lipat nikmatnya, begitu juga dengan Parman, dia mulai keteteran menahan kenikmatan yang tak bisa di hindarinya. dan aku sudah hampir mencapai puncak klimaks, Parman tak menyia-nyiakan peluang itu, dengan hentakan yang semakin kencang, akhirnya pertahanankuku ambrol....
aku mencapai klimak berulang ulang dalam 10detik,,, Parman ternyata juga sudah tak mampu lagi menahan serangannya dan dia cuma diam sejenak untuk merasakan kenikmatan di puncak klimaksnya dan berselang beberapa detik mencabut sang tongkat sakti, tersemburlah lahar panasnya yang membanjiri wajah dan sebagian meleleh di belahan bukit kembarku. kami pun akhirnya tidur kelelahan dalam panasnya birahi.

Keesokan Paginya, Parman mengantarku pulang ke rumah. kulihat suamiku menerimaku dengan kepala tertunduk dan berbicara sejenak sementara aku masuk ke kamar anakku untuk melihatnya karena seharian tak ku urus.

Sesudah kejadian itu, aku dan suamiku sempat tak bicara satu sama lain, sampai akhirnya aku luluh dan mengalah dan saat itu juga suamiku meminta maaf atas kelakuannya yang menyebabkan masalah ini sampai terjadi, tetapi hal itu tak berlangsung lama, suamiku kembali terjebak dalam permainan judi.  sehingga secara tidak langsung akulah yang menjadi taruhan di meja judi. jika menang suamiku akan memberikan kami oleh-oleh yang banyak kepada kami. tetapi jika kalah aku harus rela melayani nafsu semua teman temanya yang menang judi. sampai saat ini kejadian ini terus berulang,,,,

Sampai kapankah penderitaan ini akan berakhir,,,,,,,,,,,,,


* LiveChat (24 Jam online) 

* WhatsApp : +601155230334 

* BBM : DE455FF4

* Line : Mania4D

* Wechat : Mania4D

* Facebook : fb.me/mania4d


No comments:

Post a Comment

MANIA4D | Agen Togel Online Resmi MANIA4D | Agen Togel Online Resmi

Koleksi Foto SEX Party | Mania4D | Agen Togel Online Resmi

Mania4D Salam VAGINALOVERS Kali ini gue akan membagikan beberapa koleksi foto terbaru gue.. Berikut ini adalah koleksi foto s...