Monday 29 January 2018

Memperkosa Gadis Perawan Yang Alim Dan Berhijab | Mania4D | Agen Togel Online Resmi




Grandong membanting tasnya di atas tempat tidur. Seharian ini ia dibuat pusing. Pasalnya ada lagi penghuni kosnya yang bikin suasana jadi suasana jadi dingin. Baru sebulan yang lalu tiga orang gadis berjilbab, mahaiswi UI kos di rumah orang tuanya ini. Sekarang muncul lagi gadis berjilbab, pakai cadar lagi. Lebih-lebih kemarin ia sempat dibentak-bentak, karena ikut nimbrung ngobrol di ruang tamu dengan keempat gadis berjilbab itu. Hari ini dia mau membuat perhitungan. Sore itu gadis bercadar yang bernama Hanna itu baru pulang kuliah. Ia mengenakan gamis panjang hitam, jilbab hitam dan cadar hitam. Grandong sudah tahu dari ibunya, bahwa gadis bercadar itu adalah yang paling cantik di antara empat gadis berjilbab yang kos di rumahnya. Saat gadis itu mau masuk kamarnya. Kebetulan kos lagi sepi.
Dengan mengendap-endap, Grandong mengikuti Hanna dari belakang. Tepat ketika Hanna membuka gagang pintu kamarnya, Grandong memeluk Hanna dari belakang.clurit yang dibawanya dikalungkan ke leher gadis berjilbab itu. “Aih, apa-apaan ini!” Jerit gadis itu kaget. “Diam, kalau enggak mau mati, turutin apa yang gua mau!” Gadis berjilbab itu kelihatan takut sekali.


Mata di balik cadarnya itu melotot agak kemerahan. Grandong tidak mau membuang waktu. Tangan kirinya tetap memegang clurit, sementara tangan kanannya sibuk meremas-remas tetek gadis berjilbab itu dari balik jilbab dan gamisnya. Terasa kenyal-kenyal sekali. Hanna cuma bisa merintih ketakutan. Nafsu Grandong makin tidak karuan. Segera ia menutup pintu, dan menyuruh gadis berjilbab itu telentang di atas kasur. “Jangan, jangan ganggu saya. Saya bisa malu sekali. Tolong!” Grandong tidak perduli. Dengan kasar, ia menarik kain jilbab gadis itu dan diselempangkan di atas pundaknya, sehingga terlihat dua tetek gadis berjilbab itu yang menggunduk di balik gamis hitamnya. Dengan penuh nafsu Grandong membuka kancing bagian atas gamisnya hingga keperut. Lalu disibakkan gamis yg sudah terbuka kancingnya itu, sehingga terlihatlah BH putih yang dikenakan gadis bercadar itu membungkus dua gundukan teteknya yang besar dan menantang.
Masih belum puas, Grandong menarik ke atas gamis gadis itu dari arah bawah, hingga ke atas perut. Ternyata, Hanna tidak mengenakan rok dalam, sehingga terlihatlah betis dan dua bongkah paha putih mulus milik gadis berjilbab itu. “Auh tolong, jangan diteruskan, sama malu sekali!” Gadis berjilbab itu berteriak. Grandong tidak perduli. Matanya menatap ganas ke arah gundukan memek gadis berjilbab itu yang kini hanya tertutup celana dalam putih yang agak tipis, sehingga terlihat kehitaman bulu jembutnya, dengan daging memek yang menggunduk indah sekali.
Melihat gadis yang masih mengenakan jilbab dan cadarnya, namun bagian tubuh bawahnya nyaris telanjang, Grandong menjadi semakin bernafsu. BH Hanna di tarik dengan kasar, sehingga menyembullah sepasang teteknya yang putih indah dengan puting berwarna coklat kehitaman.


Grandong segera menyerbu dan mengulumi tetek indah gadis berjilbab itu. Hanna hanya bisa merintih-rintih. Namun suara rintihannya membuat Grandong makin kalap. Kepalanya turun ke perut Hanna, terus hingga berhadapan dengan gundukan memek gadis berjilbab yang masih mengenakan celana dalam itu. Grandong langsung melahap dan mengunyah dengan kasar memek gadis itu, meski masih terbungkus celana dalam. Karena tidak sabar, celana dalam itupun dia plorotkan. Kini tubuh bagian bawah gadis berjilbab itu betul-betul polos. Terlihat memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis namun berwarna hitam pekat. Garis memeknya masih terlihat jelas.
Grandong kembali mengunyah memek gadis berjilbab itu hingga hampir sepuluh menit. Lendir dari memek gadis alim itu sudah mulai keluar. Grandong segera membuka baju, celana dan celana dalamnya sendiri. kontolya mengacung tegang. Hanna berteriak dan berusaha bangkit, karena menyadari apa yang akan menimpanya. Tetapi Grandong menyabetkan belatinya ke betis Hanna hingga berdarah. Akhirnya gadis berjilbab itu pasrah, menelentang di atas kasur. Grandong pun segera mengarahkan kontolnya ke lubang memek gadis alim itu.
Dengan susah payah ia berusaha melesakkan kontolnya itu ke dalam memek gadis berjilbab yang cantik dan mulus itu. Akhirnya ia berhasil. Hanna hanya bisa menjerit dan menangis, ketika selaput daranya ditembus kontol GrandongGrandong terus memaju mundurkan kontolnya yang amat tegang karena nafsunya telah memuncak. Maklum, siapa yang tidak merasa bangga bisa menyetubuhi gadis berjilbab yang setiap harinya selalu menutupi tubuhnya dengan rapat. Bibir memek gadis berjilbab itu bergoyang-goyang. Sementara kedua matanya terlihat mendelik-delik di balik cadarnya karena iapun merasakan kenikmatan ‘hubungan badan’ dan pemerkosaan brutal terhadapnya ini.


Sepuluh menit kemudian, sperma Grandong menyembur di dalam memek gadis berjilbab itu. Grandong mengelap kontolnya. Mukanya mendekati wajah bertutup cadar yang menangis di atas tempat tidur tersebut. Dengan perlahan, dia angkat sedikit cadarnya, sehingga terlihatlah mulut mungil gadis berjilbab itu. Ia segera mengulum bibir indah di balik cadar itu dengan nafsu. Hanna makin megap-megap tidak karuan. Agak lama juga ia menikmati mulut gadis berjilbab itu. Hembusan napasnya yang terengah-engah, terhirup oleh Grandong, membuatnya makin bernafsu, sehingga kontolnya kembali tegang.
Ia melepas mulutnya, lalu mengarahkan kontolnya ke wajah gadis yang masih bercadar itu. Slep, akhirnya kontolnya masuk, meski dengan setengah memaksa. “Ayo cepat, dikulum dan dihisap. Kalau tidak, kubunuh kamu.” Hanna terpaksa mengulum kontol Grandong yang cukup besar, kira-kira 20 cm, dengan diameter 2,5 cm.


Grandong memegang kepala gadis berjilbab itu dan memajumundurkan kepala tersebut, sehingga kontolnya ikut maju mundur. Terasa betapa nikmatnya, apalagi melihat gerakan mulut yang sebagian masih tertutup cadar itu. Ia makin bernafsu saja. Selanjutnya ia meminta gadis berjilbab itu untuk nungging. Ia mengentot gadis bercadar itu dari belakang dengan nafsu sekali. Hingga habis maghrib, ia menggarap gadis berjilbab itu. Sekali waktu, ia melepaskan cadar gadis itu, sehingga terlihatlah wajahnya yang memang amat cantik. Ia menggempur memek gadis itu dengan tetap mengenakan jilbabnya. Ah,malangnya nasib Hanna.





* WhatsApp : +601155230334 
* BBM : DE455FF4
* Line : Mania4D
* Wechat : Mania4D
* Facebook : fb.me/Mania4D


Sunday 28 January 2018

Koleksi Foto Syur Cewek Indo | Mania4D | Agen Togen Online Resmi


Agen Togel Resmi Terpercaya & Terbesar Di Indonesia


Berikut ini adalah kumpulan koleksi foto-foto syur cewek indonesia yang hotsss bingitssss..




















Gimana guysss.... Cukup menantang bukan... hehehehehe......


* WhatsApp : +601155230334 
* BBM : DE455FF4
* Line : Mania4D
* Wechat : Mania4D
* Facebook : fb.me/Mania4D

Perawanku Hilang Karena SMS Nyasar Yang Ternyata Anggota Geng Motor | Mania4D | Agen Togel Online Resmi




Awal keperawanan saya diambil oleh geng motor, perkenalkan nama saya Siska, umur saya masih 18 Tahun,  ini cerita yang baru saya alami beberapa bulan lalu, pertama saya mendapatkan sms (bisa dibilang sms nyasar) saya berkenalan dengan Deni salah satu anak geng motor.

#AgenTogelOnline, #JudiTogel, #Togel #ManiaTogel

Deni pun sering sms tanya kabar ke aku, “hai gimana kabarnya sis” aku
jawab “baik kak” dan semakin asik aku dibawa perkataan smsnya si Deni,
selang beberpa hari dia ingin mengajak ketemuan sama aku, tapi bilang
nya Deni sendiri aja tidak usah bawa teman, kemudian saya pun mengiyakan ketemuan di salah satu mall di kawasan blok S,

#BandarTogel #AgenTogel #SitusTogel #ManiaTogel

Akhirnya pun kami saling bertemu, Deni pun mengajak saya nonton Cinema 21 dan makan di restoran, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, akhirnya aku pun diantar pulang dengan motor scoopynya yang sudah di modifikasi sedemikian rupanya terhilat keren motornya, ehh…disela perjalananya ternyata Deni bukanya mengajak aku pulang ke rumah, malah dia membawa kedaerah Kemayoran kareana dia ingin memperkenalkan diriku kepada teman anggota geng motor lainnya.

#TogelTerpercaya #TogelIndonesia #IndoTogel #ManiaTogel

Setelah sampai di sebuah rumah temannya yang saya ketahui di tempatin oleh Radja tersebut saya melihat ada temannya yang berjumlah tujuh orang sudah menunggu. Mereka ada yang main kartu gaplek dan ada juga yang utak atik motor. Di situ saya berkenalan dengan para pria yang bernama Andri, Kinoi, Radja sebagai pemilik rumah, Bagas, Egi, Muji dan yang terakhir Baron. Sampai akhirnya Radja membawakan minuman Sprite dan memberikan minuman itu kepada Deni.



Deni memasukkan sejenis tablet berwarna putih kedalam minuman Sprite tersebut dan memberikan minuman tersebut kepada saya. Saya sempat menolak tetapi Deni memaksakan saya untuk meminumnya. Dan dengan berat hati dan merasa tidak enak kepada Deni dan teman temannya akhirnya saya meminum Sprite tersebut. Setelah saya meminum Sprite tersebut setengah jam kemudian badan saya merasa panas dan terasa merinding di sekujur tubuh saya. Deni akhirnya membawa saya ke kamar yang di tempati Radja tersebut.

Dan saya pun di baringkan di tempat tidur, Saya ingin melawan tetapi saya tidak bisa karena badan rasanya lemas. Deni pun bilang kepada saya ” Tenang Siska kamu sebentar lagi akan di ajarkan menjadi wanita dewasa”. Deni pun mulai meraba setiap bagian tubuh saya di mulai dari membuka kancing seragam putih saya, berlanjut membuka bra putih yang saya kenakan. Saya pun tidak bisa berbuat apa apa lagi. Mulut Deni pun mulai menjilati puting payudara saya yang katanya berbentuk kecil itu. Setelah Deni puas menjilati puting payudara saya itu dia pun mulai membuka rok biru yang saya gunakan. Deni mulai membuka kesamping celana dalam yang saya gunakan.

Deni memanggil Muji untuk meminjam handphone OPPOnya. Handphone tersebut akan di gunakan oleh Deni untuk memfoto vagina saya tersebut. Dia bilang ingin melihat seperti apa bentuk selaput dara itu. Bibir vagina saya di buka dengan bantuan jari jempol dan telunjuknya EgiDeni pun mengambil posisi di bawah saya dengan memfokuskan kamera handphone tersebut tepat ke bagian lubang vagina. Para pria yang ada di situ hanya diam saja dengan mata mereka fokus ke arah vagina saya yang telah di buka oleh Egi.

#WebTogel #SitusTogel #JudiTogel #ManiaTogel

Setelah Deni memfoto vagina saya dia pun menunjukkan hasil foto itu kepada saya dan teman temannya. Di foto itu saya lihat ada warna putih pas di dalam lubang vagina. Deni bilang yang putih itu adalah selaput dara saya. Saya pun menangis kepada Deni agar jangan di rusak selaput dara saya tersebut. Tetapi Deni mengelus rambut saya dan menenangkan saya. Dia bilang “Tidak apa apa Siska kamu pun lambat laun pasti vaginanya akan di masukin penis laki laki”.

Dengan perasaan takut saya pun tidak bisa berkata apa apa lagi. Akhirnya Deni membuka celananya dan saya pun melihat penis pria secara langsung untuk pertama kalinya. Penis Deni bentuknya besar, panjang, dan berurat. Dengan penuh nafsu Deni pun mulai menggosokkan penisnnya tersebut ke Vagina saya.

Dengan penuh penyesalan, rasa takut, malu dan badan lemas saya pun hanya bisa pasrah sewaktu Deni berusaha ingin memasukkan penisnya ke dalam lubang vagina. Sampai lima menit penis Deni tidak bisa masuk akhirnya dia memanggil Radja untuk di ambilkan body lotionRadja pun memberikan body lotion merek Vaseline tersebut kepada Deni. Dengan tangannya Deni mulai mengolesi Vaseline tersebut ke penisnya yang besar.

Setelah licin dia pun mulai berusaha memasukkan penisnya ke dalam liang vagina saya. Deni pun mulai memasukkan penisnya dengan posisi saya di suruh dudukin penisnya. Setelah masuk dia pun langsung mendekap kepala saya sambil mengelus eluskan rambut saya tersebut dan juga mulai mencium bibir saya. Dengan perasaan campur aduk yang saya alami mulai dari rasa sakit di lubang vagina sampai melihat di seprai tempat tidur ada darah yang kata Deni itu darah keperawanan saya. Setelah lima belas menit penis itu keluar masuk ke dalam lubang vagina akhirnya Deni mulai merasa seperti bergetar. Deni pun mulai mengeluarkan cairan berwarna putih dan beraroma amis tersebut kedalam liang vagina saya.

#SitusTogel #WebTogel #IndoTogel #PusatTogel #ManiaTogel

Setelah selesai Deni pun bangkit dan saya pun sibuk memeriksa vagina saya tersebut. Saya buka bibir vagina saya dan saya melihat ada cairan berwarna putih meleleh keluar.Deni  pun masih sibuk membersihkan penisnya yang bekas sperma dan darah kegadisan saya tersebut dengan menggunakan celana dalam yang saya pakai. Deni pun bangkit dari tempat tidur dan mengijinkan para teman temannya untuk mengentotin saya.

Dengan penuh kegembiraan mereka pun bersorak sorai senang. Sampai akhirnya Andri yang mengambil giliran kedua tersebut. Selama saya di entotin mereka pun memberikan semangat dengan kata kata kotor. Seperti yang di ucapkan oleh Kinoi kepada temannya dengan kalimat “Entot Siska…. entot Siska…. entot… entot…” Kalimat yang di ucapkan Kinoi itu secara langsung memberikan dukungan semangat kepada teman temannya yang lagi masukkan penisnya ke dalam lubang vagina saya dan saya pun sangat merasa terhina atas ucapan Kinoi tersebut.

Deni memberi pesan kepada teman temannya agar cairan sperma masing masing di masukin ke dalam lubang vagina saya saja. Dia nggak mau kalau sampai saya hamil dia yang akan bertanggung jawab. Deni berkata “Masukin aja bro sperma lo semua ke dalam vaginanya Siska biar kalau dia hamil Siska nggak akan minta tanggung jawab ke gue dan juga itu kan bayi kita bersama”. Saya pun teringat kalau pada tanggal 24 April 2017 belum menstruasi. Setelah semuanya dapat giliran saya merasa sangat capek melayani mereka. Saya pun melihat kondisi bibir vagina saya yang telah membesar dan berwarna merah terang dengan di dalamnya banyak cairan sperma dari pada cowok geng motor tersebut. Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam dan saya pun di antar oleh Deni pulang ke daerah blok S.

#TogelSingapore #TogelHongkong #TogelSydney #ManiaTogel

Setelah kejadian tersebut saya pun di angkat menjadi anggota cewek di geng motornya Deni. Di situ saya di kerjakan sebagai pemuas nafsu para anggota yang telah selesai balapan. Sampai pada akhirnya di bulan Mei saya tidak mendapatkan menstruasi dan saya pun telah di nyatakan hamil melalui hasil test pack merek Sensitif karena akibat perbuatan mereka. Pada bulan juni mereka pun sepakat memberikan saya minuman Sprite di sertai oleh buah nanas yang masih muda.

Setelah saya makan nanas muda itu rasanya asem dan perut saya terasa sakit sekali. Dalam hitungan jam dari lubang vagina saya keluar darah yang kata Deni itu janin bayi yang telah saya kandung telah mati. Saya pun sangat kasihan terhadap janin bayi yang tidak berdosa itu. Tapi itu saya lakukan dengan sangat terpaksa sekali karena mereka tidak ada yang mau bertanggung jawab apa lagi mengakui janin bayi yang telah saya kandung.

Mereka pun sepakat untuk memberikan janin bayi yang berusia dua bulan itu kepada anjing peliharaannya Egi untuk di makan. Itu kisah yang saya alami dan sampai sekarang saya menyesal telah berkenalan dengan Deni.




* LiveChat (24 Jam online) 

* WhatsApp : +601155230334 

* BBM : DE455FF4

* Line : Mania4D

* Wechat : Mania4D

* Facebook : fb.me/mania4d



Kisah Nyata Utang Dibayar Dengan Tubuh Istri | Mania4D | Agen Togel Online Resmi



Namaku Dina, seorang wanita berusia 30 tahun yang hampir putus asa dalam menjalani hidup berumah tangga, semua karena penyebab suamiku yang tega menjual diriku. Nama suamiku adalah Erik yang menjadikanku seperti seorang pelacur / lonte murahan hanya untuk membayar hutangnya.

Aku tak pernah menyangka apabila suamiku sampai tega menjual diriku. Sewaktu pertama kali berkenalan, Erik adalah lelaki yang baik dan selalu menjagaku dari godaan laki-laki yang suka menggodaku. kami menikah 4 tahun yang lalu dan sudah dikaruniai seorang anak laki-laki dan sekarang berusia 3 tahun dan kami beri nama Nico. Pernikahan kami mulus-mulus saja sampai Nico muncul diantara kami. Tentu saja waktuku banyak terkuras untuk menjaga dan mendidik anak semata wayang kami.

Mas Erik bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang meubel, sedangkan aku cuma tinggal dirumah. Akan tetapi aku tak pernah mengeluh. aku tetap sabar menjalankan tugasku sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga sebaik mungkin. Meskipun kenyataannya setiap hari bisa saja Mas Erik pulang sore.Tetapi belakangan ini dia selalu pulang terlambat. Bahkan sampai larut malam dengan kondisi mabuk.

Pernah Sewaktu kutanyakan, Kemana saja kalau pulang selalu larut malam. Dia cuma menjawab
"aku mencari penghasilan tambahan" , jawabnya singkat dan acuh.

Mas Erik makin sering pulang larut malam, bahkan setiap hari dia pulang selalu dengan mulut berbau alkohol dan mabuk berat hampir tak sadarkan diri, aku pun bertanya tanya, sejak kapan suamiku mulai suka minum-minuman beralkohol. padahal selama ini aku tidak pernah melihatnya sampai separah ini. Kadang ia juga memberikan uang belanja lebih kepadaku. Atau pulang dengan membawa oleh-oleh untuk aku dan juga anak kami Nico. Setiap aku membahas tentang kegiatannya yang selalu pulang larut dengan kondisi mabuk, dia selalu menghindar.

"Kita jalankan saja peran kita masing-masing, aku cari uang dan kamu urus rumah tangga ank Nico. aku tidak pernah mengeluh dan bertanya apa yang kamu kerjakan,dan kamu seharusnya juga seperti itu". Katanya dengan nada sedikit marah.

Aku pun mulai menebak dalam hati apa sebenarnya yang dikerjakan diluar sana. Suatu hari dia memintaku untuk menjual cincin yang ku pakai. saat aku bertanya kenapa harus dijual, dia pun mengaku kalah bermain judi dengan temannya dan perlu melunasi hutang atas kekalahannya. Jadi itu yang kamu lakukan selama ini sampai pulang larut malam dan mabuk-mabukan. Walapun sakit dan sedih, sebagai seorang istri, aku harus berbakti kepada suamiku dan aku memberikan cincin tersebut.
Aku memang diajari untuk menen\mani suamiku dalam kondisi senang ataupun susah.

Suatu hari saat mas Erik sedang bekerja, ada seseorang yang mengaku bernama Parman datang kerumah. Kedatangan Parman inilah yang memicu perubahan dalam rumah tangga kami. Tujuan kedatangan Parman tak lain adalah untuk menagih hutang suamiku. Jumlahnya sekitar Sepuluh juta rupiah. Dan mas Erik berjanji untuk melunasi utangnya tersebut. Aku hanya bisa berkata kalau aku tidak pernah tau mengenai hutang tersebut, kemudian aku coba untuk menyuruhnya kembali lagi besok agar aku bisa membicarakannya dengan suamiku.

Tetapi dengan pandangan mesum dan nakal dia tersenyum.

"Lebih baik saya menunggu disini saja Mbak, itung-itung menemani Mbak".

Jujur aku sangat risih dengan ucapannya tersebut, apalagi melihat tatapannya yang liar seakan-akan ingin menerkamku.

"Erik tak pernah bercerita kepadaku kalau dia memiliki istri yang sangat cantik menurut saya. sangat disayangkan kalau kembang yang sangat indah hanya jadi pajangan dirumah saja". Ujar Parman.

Aku makin kaku dan gelisah mendengar semua gombalannya itu, tapi aku berusaha untuk mencoba sabar, karena aku sadar kalau Erik mempunyai hutang padanya. Saya hanya bisa berdoa supaya Mas Erik cepat pulang sehingga aku bisa terbebas dari suasana yang mencekam ini.

Untung saja tak lama berselang Mas Erik pun pulang. kalau tidak pasti aku sudah muntah mendengar semua rayuan dan gombalannya. Begitu Melihat Parman, Mas Erik terlihat lemas. Dia tau kalau Parman pasti akan menagih semua hutang-hutangnya. Dan aku pun meninggalkan mereka di ruang tamu, Kulihat Mas Erik memberikan sebuah amplop berwarna coklat. Mungkin Mas Erik sudah bisa melunasi hutangnya. Aku sama sekali tak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan, yang kulihat Mas Erik hanya bisa tertunduk dan menyabarkan temannya itu.

Sesudah Parman pulang, Mas Erik memintaku untuk menyiapkan makanan. Dia menikmati makanan yang kusajikan tanpa banyak bicara, dan aku pun mencoba menanyakan apa saja yang dibicarakannya dengan Parman. Aku menyadari kalau Mas Erik sedang suntuk, jadi lebih baik aku bersabar dan menahan diri agar tak menambah masalah baru. Sesudah selesai makan, Mas Erik langsung mandi dan masuk ke kamar tidur. Aku pun menyusul masuk ke kamar tidur setengah jam kemudian setelah aku menidurkan Nico dikamarnya.

Sewaktu aku masuk ke kamar tidur dan menemaninya diranjang,Mas Erik kemudian memelukku dan menciumku. aku tau dia akan meminta jatah malam ini. Malam ini dia terlihat berbeda seperti biasanya, setiap sentuhannya terasa sangat lembut. Pelan tapi pasti Mas Erik mulai melepaskan baju daster yang kupakai, setelah mencumbuiku, Mas Erik mulai melepaskan Bra dan CD yang ku pakai.

Sesudah itu, sedikit demi sedikit Mas Erik mulai menikmati setiap jengkal badanku, tak ada yang terlewati. Kemudian aku membantunya untuk melepaskan seluruh pakaiannya, sampai akhirnya aku melihat tongkat sakti mulai menegang tetapi belum sempurna.

Dengan lembut dan penuh kasih sayang kuraih gagang kenikmatan Mas Erik, kumain-mainkan sejenak dengan mengocok-gocok secara pelan dengan tanganku, kemudian aku pun melakukan Blow Job dengan lembutnya. Terasa di dalam mulutku tongkat saktinya Mas Erik terutama Palkonnya mulai terasa hangat dan mengeras. aku menyedot gagang Mas Erik semampuku, kulihat Mas Erik sangat bergairah, sesekali matanya merem melek menikmati apa yang kuberikan kepadanya.

Mas Erik mulai membalas dengan meremas kedua bukti kembarku yang cukup menantang dengan ukuran 36B. aku mulai merasakan denyut kenikmatan bergerak mulai dari puting menjalar keseluruh bagian badanku lainnya, saat sampai ke vaginaku, kurasakan lubang vaginaku mulai basah dan terasa gatal, sehingga aku mulai merapatkan kedua pahaku dan menggesekan kedua pahaku supaya aku dapat mengurangi rasa gatal yang kurasakan di belahan lubang vaginaku.

Mas Erik Ternyata menanggapi perubahanku tersebut, kemudian  lidah Naganya mulai turun dan mulai menjilat daging kecil klitorisku dengan penuh nafsu, aku sangat kewalahan menerima serangannya. badanku terasa bergetar menahan nikmat, peluh dibadanku mulai mengucur deras diiringi desahan kecil dan nafas tertahan, aku hamir tak mampu menahan kenikmatan yang kurasakan tersebut.


Akhirnya seluruh rasa nikmat ini mencapai puncaknya saat Mas Erik mulai membenamkan tongkat saktinya secara perlahan kedalam goa vaginaku, rasa gatal yang sejak dari tadi ku rasakan berubah menjadi nikmat saat Mas Erik mulai bergerak maju mundur seakan akan menggaruk rasa gatal yang kurasakan.

Tak lama kemudian Mas Erik pun mecapai puncaknya juga, dengan cepat dia menarik tongkat saktinya dan dalam hitung detik lahar panasnya menyembur kearah wajah dan leherku, setelah itu aku pun kembali melakukan blowjob sampai tongkat saktinya dengan perlahan mulai berkurang tegangannya.

"Aku benar benar puas sayang,kamu memang hebat", pujinya. aku masih berngelendot manja di dadanya.

"Sayang, kamu memang istriku yang baik, kamu harus bisa mengerti kesulitanku saat ini dan aku harap kamu mau membantuku untuk mengatasinya", katanya.

"Loh bukannya selama ini aku sudah begitu Mas", sahutku. Mas Erik hanya mengangguk ngangguk mendengar ucapanku. Dan kemudia ia melanjutkan ceritanya.

"Kamu tau apa maksud kedatangan Parman tadi sore. Dia menagih hutang dan aku hanya sanggup membayar setengah dari seluruh hutangku. kemudian sesudah lama kami mengobrol, dia menawarkan sebuah jalan keluar padaku untuk melunasi sisa hutangku tapi dengan sebuah syarat". Ucap Mas Erik.

"Apa syaratnya Mas???' aku pun bertanya dengan penuh rasa penasaran.

"Ternyata dia menyukaimu, dia minta izin supaya kamu menemani dia hanya semalam saja", ucap Mas Erik dengan nada pelan dan tertahan.

Aku seperti disambar geledek saat mendengar ucapan Mas Erik itu, aku arti dari MENEMANI selama semalam. Itu berarti aku harus melayaninya di ranjang seperti apa yang kulakukan pada Mas Erik. Dan Mas Erik juga mengerti keterkejutanku.

"Aku sudah tak tau lagi harus dengan apalagi aku membayar semua utangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang pukulnya jika aku tak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini", katanya lirih.

Aku hanya diam dan tak mampu mengomentari perkataannya itu. Aku sangat shock memikirkan aku harus rela memberikan badanku kepada laki laki yang sama sekali belum ku kenal. Sikap diamku ini diartikan lain oleh Mas Erik.

"Besok kamu ikut aku menemui Parman", ucapnya lagi,sembari mencium keningku lalu berangkat tidur. Dalam detik itu juga aku sangat membenci suamiku. aku enggan mengikuti keiginan suamiku ini, tetapi aku harus memikirkan keselamatan keluarga, terutama keselamatan suamiku ini. Mungkin sesudah ini ia akan jera berjudi lagi pikirku.

Sore hari sesudah pulang kerja, Mas Erik menyuruhku berdandan dan sesudah itu kami berangkat menuju tempat yang dijanjikan sebelumnya, ternyata Mas Erik mengantarku ke sebuah hotel berbintang. waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00wib. selama hidup baru pertama kali ini aku pergi menginap di hotel.

Sewaktu pintu kamar diketuk oleh Mas Erik, beberapa saat kemudian pintu terbuka, dan kulihat Parman menyambut kami dengan hangatnya, suamiku tak berlama lama, kemudian ia menyerahkan diriku kepada Parman dan kemudian berpamitan.

Dengan Lembut Parman menarik tanganku memasuki ruangan kamar itu. Aku tertunduk malu dan wajahku terasa memerah saat aku merasakan tanganku dijamah oleh seseorang yang bukan suamiku. Ternyata Parman tak seburuk yang kubayangkan, memang matanya terkesan liar dan seakan mau menerkan seluruh badanku, tetapi sikap dan perlakuannya padaku tetap tenang, sehingga secara perlahan rasa grogi yang menyerangku mulai memudar.

Parman menanyakan dengan lembut aku ingin minum apa. ku sahut aku ingin minum sprite, tetapi jawabannya minuman itu tak ada dikamarnya saat ini. kemudian dia mengeluarkan sebotol wine dari kulkasnya dan menuangkannya sedikiti sekitar setengah gelas, kemudian disuguhkannya padaku.

"Ini bisa menghilangkan sedikit rasa gugup yang kamu rasakan sekarang ini, dan bisa juga membuat badanmu sedikit hangat. kulihat dari tadi kamu sedikit kedinginan", ucapnya sembari memberikan minuman tersebut.

Kuraih minuman itu dan kuminum sedikit demi sedikit sampai habis, memang benar beberapa saat kemudian badan dan pikiranku menjadi sedikit tenang, rasa grogi sudah mulai menghilang, dan aku juga merasakan ada aliran hangat yang mengalir di seluruh syaraf badanku.

Parman kemudian menyetel lagu-lagu melow dikamarnya, dan mengajakku berbincang hal hal yang ringan. sekitar 15 menit kami berbicara, aku mulai merasakan sedikit pusing di kepalaku, badanku juga limlung. kemudian Parman merebahkan badanku ke ranjang. beberapa menit aku rebahan di atas ranjang membuatku mulai bisa menghilangkan rasa pusing dikepalaku.

Tetapi aku mulai merasakan ada perasaan lain yang mengalir pada diriku, ada perasaan denyut kecil di seluruh badanku, semakin lama denyutan tersebut semakin terasa kuat, terutama di bagian sensitifku. aku merasakan badanku mulai terangsang, meskupun Parman belum menjamah badanku.

Sewaktu aku mulai tak kuasa menahan rangsangan di badanku, nafasku mulai memburu terengah engah, buah dadaku seakan akan mengeras dan benar benar peka, vaginaku mulai terasa basah dan gatal, perlahan aku mulai menggesekkan kedua belah pahaku untuk mengurangi rasa gatal yang merangsang di dalam vaginaku. badanku mulai menggeliat tak tahan merasakan rangsangan seluruh badanku.

Parman ternyata menikmati tontonan ini, dia memandangi kecantikan wajahku yang sedang bertarung melawan rangsangan, nafsunya mulai memanas, tangannya mulai meraba seluruh badanku tanpa bisa kuhalangi. remasan remasan tangannya di kedua bukit kembarku membuatku tak kuasa menahannya lagi, sampai tak sadar aku melorotkan sendiri pakaian yang kukenakan. saat pakaian yang kukenakan lepas, mata Parman tak lepas memandangi kedua bukit kembarku yang putih dan montok dan menyembul seakan akan ingin loncat keluar dari BH yang kukenakan.

Tak tahan melihat pemandangan indah ini, Parman kemudian menggumuliku dengan panasnya sembari tangannya mengarah ke belakang punggungku, selang beberapa detik, kancing Bh ku sudah lepas, kini terlihat dengan jelas kedua bukit kembarku membentang dengan indahnya, Parman tak mau berlama lama memandangiku, dengan buasnya lagi ia mencumbuiku, dan tangannya semakin cepat meremas buah dadaku, cairan vagina sudah mulai memabasahi celana putihku.

Melihat ini, tangan Parman yang sebelahnya lagi mulai bermain main di celanaku tepat di tempat cairan yang membasahi celanaku, aku benar benar merasakan kenikmatan yang luar biasa. nafasku benar benar memburu, mataku terpejam nikmat saat tangan Parman mulai memasuki area sensitifku dan mulai memainkan daging kecil yang tersembunyi di balik kedua belahan rapatnya vaginaku.

Parman memainkan Vaginaku dengan sangat ahlinya, membuatku merapatkan kedua belah pahaku untuk sedikit menahan serangannya. jari nakalnya mulai menerobos masuk kedalam celanaku. tak puas karena celana dalamku sedikit mengganggu, dengan sekali gerakan dia melepaskan celana dalamku. aku kini benar benar telanjang bugil tanpa sehelai benang pun di badanku.

Parman Tertegun sejenak melihat pesona badanku, yang masi bergeliat melawan rangsangan yang mungkin diakibatkan oleh obat perangsang yang di letak di dalam minumanku. selagi aku masih merangsang, dengan cepat Parman melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya, dan aku semakin bernafsu melihat tongkat sakti Parman yang sudah tegang dengan ukuran yang panjang dan besar.

Parman kembali menggumuliku dan kami sama sama dalam puncak rangsangan. aku merasa bukit kembarku di remas remas dengan panasnya dan,,,,, Ahhhh,,,,,,,, aku pun merasakan tongkat saktinya Parman menusuk dan menembus ke dalam lubang vaginaku. aku menjerit jerit tertahan dan membalas serangan tongkat saktinya dengan menjepitkan kedua kakiku kearah punggungnya sehingg a tongkat saktinya bisa tertanam maksimal kedalam goa kenikmatanku.

Kami bercumbu dengan panasnya setiap kali Parma bergerak menusuk masuk atau menarik kearah luar, aku menjepitkan otot otot vaginaku seperti menahan pipis, saat itu aku merasakan kenikmatan yang berlipat lipat nikmatnya, begitu juga dengan Parman, dia mulai keteteran menahan kenikmatan yang tak bisa di hindarinya. dan aku sudah hampir mencapai puncak klimaks, Parman tak menyia-nyiakan peluang itu, dengan hentakan yang semakin kencang, akhirnya pertahanankuku ambrol....
aku mencapai klimak berulang ulang dalam 10detik,,, Parman ternyata juga sudah tak mampu lagi menahan serangannya dan dia cuma diam sejenak untuk merasakan kenikmatan di puncak klimaksnya dan berselang beberapa detik mencabut sang tongkat sakti, tersemburlah lahar panasnya yang membanjiri wajah dan sebagian meleleh di belahan bukit kembarku. kami pun akhirnya tidur kelelahan dalam panasnya birahi.

Keesokan Paginya, Parman mengantarku pulang ke rumah. kulihat suamiku menerimaku dengan kepala tertunduk dan berbicara sejenak sementara aku masuk ke kamar anakku untuk melihatnya karena seharian tak ku urus.

Sesudah kejadian itu, aku dan suamiku sempat tak bicara satu sama lain, sampai akhirnya aku luluh dan mengalah dan saat itu juga suamiku meminta maaf atas kelakuannya yang menyebabkan masalah ini sampai terjadi, tetapi hal itu tak berlangsung lama, suamiku kembali terjebak dalam permainan judi.  sehingga secara tidak langsung akulah yang menjadi taruhan di meja judi. jika menang suamiku akan memberikan kami oleh-oleh yang banyak kepada kami. tetapi jika kalah aku harus rela melayani nafsu semua teman temanya yang menang judi. sampai saat ini kejadian ini terus berulang,,,,

Sampai kapankah penderitaan ini akan berakhir,,,,,,,,,,,,,


* LiveChat (24 Jam online) 

* WhatsApp : +601155230334 

* BBM : DE455FF4

* Line : Mania4D

* Wechat : Mania4D

* Facebook : fb.me/mania4d


Saturday 27 January 2018

Kisah Nyata Pemerkosaan Secara Sadis dan Brutal | Mania4D | Agen Togel Online Resmi




Cerita Kisah Nyata Seorang Pegawai toko Yang Di Perkosa, Fieza yang masih berumur 23 tahun tidak menyadari bahayanya bekerja sebagai kasir di sebuah toko serba ada di Jakarta. Dengan semangat dan keinginan untuk mandiri membuat dirinya tidak mempedulikan nasehat orang tuanya yang merasa risau melihat putriya sering mendapat giliran jaga dari malam hingga pagi. Fieza lebih memilih bekerja pada shift tersebut, karena dari saat tengah malam sampai pagi, jarang sekali ada pembeli, sehingga Fieza bisa belajar untuk kuliahnya siang nanti.

Sampai akhirnya pada suatu malam, Fieza mendapati dirinya ditodong oleh sepucuk pistol tepat di depan matanya. Satu yang berambut Kribo, dan yang satu lagi memiliki Tompel di wajahnya. Mereka berdua, menerobos masuk membuat Linda yang sedang berkonsentrasi pada bukunya terkejut.


“Keluarin uangnya!” perintah si Kribo, sementara si Tompel memutuskan semua kabel video dan telepon yang ada di toko itu. Tangan Fieza gemetar berusaha membuka laci kasir yang ada di depannya, saking takutnya kunci itu sampai terjatuh beberapa kali. Setelah beberapa saat, Fieza berhasil membuka laci itu dan memberikan semua uang yang ada di dalamnya, sebanyak 100 ribu kepada si Kribo, Fieza tidak diperkenankan menyimpan uang lebih dari 100 ribu di laci tersebut. Karena itu setiap kelebihannya langsung dimasukan ke lemari besi. Setelah si Kribo merampas uang itu, Fieza langsung mundur ke belakang, ia sangat ketakutan kakinya lemas, hampir jatuh.

“Masa cuma segini?!” bentak si Kribo.

“Buka lemari besinya! Sekarang!” Mereka berdua menggiring Fieza masuk ke kantor manajernya dan mendorongnya hingga jatuh berlutut di hadapan lemari besi. Fieza mulai menangis, ia tidak tahu nomor kombinasi lemari besi itu, ia hanya menyelipkan uang masuk ke dalam lemari besi melalui celah pintunya.


“Cepat!” bentak si Tompel, Fieza merasakan pistol menempel di belakang kepalanya. Fieza berusaha untuk menjelaskan kalau ia tidak mengetahui nomor lemari besi itu. Untunglah, melihat mata Fieza yang ketakutan, mereka berdua percaya. “Brengsek! Nggak sebanding sama resikonya! Iket dia, biar dia nggak bisa manggil polisi!” Fieza di dudukkan di kursi manajernya dengan tangan diikat ke belakang. Kemudian kedua kaki Fieza juga diikat ke kaki kursi yang ia duduki. si Tompel kemudian mengambil plester dan menempelkannya ke mulut Fieza.

“Beres! Ayo cabut!”

“Tunggu! Tunggu dulu cing! Liat dia, dia boleh juga ya?!”.

“Cepetan! Ntar ada yang tau! Kita cuma dapet 100 ribu, cepetan!”.

“Gue pengen liat bentar aja!”.

Mata Fieza terbelalak ketika si Kribo mendekat dan menarik baju merah muda yang ia kenakan. Dengan satu tarikan keras, baju itu robek membuat BH-nya terlihat. Payudara Fieza yang berukuran sedang, bergoyang-goyang karena Fieza meronta-ronta dalam ikatannya.


“Wow, menakjubkan” si Kribo berseru kagum.

“Oke, sekarang kita pergi!” ajak si Tompel, tidak begitu tertarik pada Fieza karena sibuk mengawasi keadaan depan toko.

Tapi si Kribo tidak peduli, ia sekarang meraba-raba puting susu Fieza lewat BH-nya, setelah itu ia memasukkan jarinya ke belahan payudara Fieza. Dan tiba-tiba, dengan satu tarikan BH Fieza ditariknya, tubuh Fieza ikut tertarik ke depan, tapi akhirnya tali BH Fieza terputus dan sekarang payudara Fieza bergoyang bebas tanpa ditutupi selembar benang pun.

“Jangan!” teriak Fieza. Tapi yang tedengar cuma suara gumaman. Terasa oleh Fieza mulut si Kribo menghisapi puting susunya pertama yang kiri lalu sekarang pindah ke kanan. Kemudian Fieza menjerit ketika si Kribo mengigit puting susunya.

“Diem! Jangan berisik!” si Kribo menampar Fieza, hingga berkunang-kunang. Fieza hanya bisa menangis.

“Gue bilang diem!”, sembari berkata itu si Kribo menampar buah dada Fieza, sampai sebuah cap tangan berwarna merah terbentuk di payudara kiri Fieza. Kemudian si Kribo bergeser dan menampar uang sebelah kanan. Fieza terus menjerit-jerit dengan mulut diplester, sementara si Kribo terus memukuli buah dada Fieza sampai akhirnya bulatan buah dada Fieza berwarna merah.


“Ayo, cepetan cing!”, si Tembong menarik tangan si Kribo.

“Kita musti cepet kabur dari sini!” Fieza bersyukur ketika melihat si Kribo diseret keluar ruangan oleh si Tembong. Payudaranya terasa sangat sakit, tapi Fieza bersyukur ia masih hidup. Melihat sekelilingnya, Fieza berusaha menemukan sesuatu untuk membebaskan dirinya. Di meja ada gunting, tapi ia tidak bisa bergerak sama sekali.

“Hey, sob! Tokonya kosong!”.

“Masa, cepetan ambil permen!”.

“Goblok lo, ambil bir nya dasar tolol!”.

Tubuh Fieza menegang, mendengar suara beberapa anak-anak di bagian depan toko. Dari suaranya ia mengetahui bahwa itu adalah anak-anak berandal yang ada di lingkungan itu. Mereka baru berusia sekitar 15 sampai 18 tahun. Fieza mengeluarkan suara minta tolong.

“sstt! Lo denger nggak?!”.

“Cepet kembaliin semua!”.

“Lari, lari! Kita ketauan!”.


Tiba-tiba salah seorang dari mereka menjengukkan kepalanya ke dalam kantor manajer. Ia terperangah melihat Fieza, terikat di kursi, dengan t-shirt robek membuat buah dadanya mengacung ke arahnya.

“Buset!” berandal itu tampak terkejut sekali pemandangan yang sangat elok tersebut.

“Woi, liat nih! Ada kejutan!”


Fieza berusaha menjelaskan pada mereka, menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berusaha menjelaskan bahwa dirinya baru saja dirampok. Ia berusaha minta tolong agar mereka memanggil polisi. Ia berusaha memohon agar mereka melepaskan dirinya dan menutupi dadanya. Tapi yang keluar hanya suara gumanan karena mulutnya masih tertutup plester. Satu demi satu berandalan itu masuk ke dalam kantor. Satu, kemudian dua, lalu tiga. Empat. Lima! Lima wajah-wajah dengan senyum menyeringai sekarang mengamati tubuh Fieza, yang terus meronta-ronta berusaha menutupi tubuhnya dari pandangan mereka. Berandalan, yang berumur sekitar 15 tahun itu terkagum-kagum dengan penemuan mereka.

“Gila! Cewek nih!”.

“Dia telanjang!”.

“Tu liat teteknya! tetek!”.

“Mana, mana gue pengen liat!”.

“Gue pengen pegang!”.

“Pasti alus tuh!”.

“Bawahnya kayak apa ya?!”.

Mereka semua berkomentar bersamaan, kegirangan menemukan Fieza yang sudah terikat erat. Kelima berandal itu maju dan merubung Fieza, tangan-tangan meraih tubuh FiezaFieza tidak tahu lagi, milik siapa tanga-tangan tersebut, semuanya berebutan mengelus pinggangnya, meremas buah dadanya, menjambak rambutnya, seseorang menjepit dan menarik-narik puting susunya. Kemudian, salah satu dari mereka menjilati pipinya dan memasukan ujung lidahnya ke lubang telinga Fieza.


 “Ayo, kita lepasin dia dari kursi!” Mereka melepaskan ikatan pada kaki Fieza, tapi dengan tangan masih terikat di belakang, sambil terus meraba dan meremas tubuh Fieza. Melihat ruangan kantor itu terlalu kecil mereka menyeret Fieza keluar menuju bagian depan toko. Fieza meronta-ronta ketika merasa ada yang berusaha melepaskan kancing jeansnya. Mereka menarik-narik jeans Fieza sampai akhirnya turun sampai ke lutut. Fieza terus meronta-ronta, dan akhirnya mereka berenam jatuh tersungkur ke lantai. Sebelum Fieza sempat membalikkan badannya, tiba-tiba terdengar suara lecutan, dan sesaat kemudian Fieza merasakan sakit yang amat sangat di pantatnya. Fieza melihat salah seorang berandal tadi memegang sebuah ikat pinggang kulit dan bersiap-siap mengayunkannya lagi ke pantatnya!

“Bangun! Bangun!” ia berteriak, kemudian mengayunkan lagi ikat pinggangnya. Sebuah garis merah timbul di pantat FiezaFieza berusaha berguling melindungi pantatnya yang terasa sakit sekali. Tapi berandal tadi tidak peduli, ia kembali mengayunkan ikat pinggang tadi yang sekarang menghajar perut Fieza.

“Bangun! naik ke sini!” berandal tadi menyapu barang-barang yang ada di atas meja layan hingga berjatuhan ke lantai. Fieza berusaha bangun tapi tidak berhasil. Lagi, sebuah pukulan menghajar buah dadanya. Fieza berguling dan berusaha berdiri dan berhasil berlutut dan berdiri. Berandal tadi memberikan ikat pinggang tadi kepada temannya. “Kalo dia gerak, pukul aja!”

Langsung saja Fieza mendapat pukulan di pantatnya. Berandal-berandal yang lain tertawa dan bersorak. Mereka lalu mendorong dan menarik tubuhnya, membuat ia bergerak-gerak sehingga mereka punya alasan lagi buat memukulnya. Berandal yang pertama tadi kembali dengan membawa segulung plester besar. Ia mendorong Fieza hingga berbaring telentang di atas meja. Pertama ia melepaskan tangan Fieza kemudian langsung mengikatnya dengan plester di sudut-sudut meja, tangan Fieza sekarang terikat erat dengan plester sampai ke kaki meja. Selanjutnya ia melepaskan sepatu, jeans dan celana dalam Fieza dan mengikatkan kaki-kaki Fieza ke kaki-kaki meja lainnya. Sekarang Fieza berbaring telentang, bugil dengan tangan dan kaki terbuka lebar seperti huruf X.

“Show time!” berandal tadi lalu menurunkan celana dan celana dalamnya. Mata Fieza terbelalak melihat penisnya menggantung, setengah keras sepanjang 20 cm. Berandal tadi memegang pinggul Fieza dan menariknya hingga mendekati pinggir meja. Kemudian ia menggosok-gosok penisnya hingga berdiri mengacung tegang.


“Waktunya masuk!” ia bersorak sementara teman-teman lainnya bersorak dan tertawa. Dengan satu dorongan keras, penisnya masuk ke vagina FiezaFieza melolong kesakitan. Air mata meleleh turun, sementara berandal tadi mulai bergerak keluar masuk. Temannya naik ke atas meja, menduduki dada Fieza, membuat Fieza sulit bernafas. Kemudian ia melepaskan celananya, mengeluarkan penisnya dari celana dalamnya. Plester di mulut Fieza ditariknya hingga lepas. Fieza berusaha berteriak, tapi mulutnya langsung dimasuki oleh penis berandal yang ada di atasnya. Langsung saja, penis tadi mengeras dan membesar bersamaan dengan keluar masuknya penis tadi di mulut Fieza. Pandangan Fieza berkunang-kunang dan merasa akan pingsan, ketika tiba-tiba mulutnya dipenuhi cairan kental, yang terasa asin dan pahit. Semprotan demi semprotan masuk, tanpa bisa dimuntahkan oleh  FiezaFieza terus menelan cairan tadi agar bisa terus mengambil nafas.

Berandal yang duduk di atas dada Fieza turun ketika kemudian, berandal yang sedang meperkosanya di pinggir meja bergerak makin cepat. Ia memukuli perut Fieza, membuat Fieza mengejang dan vaginanya berkontraksi menjepit penisnya. Ia kemudian memegang buah dada Fieza sambil terus bergerak makin cepat, ia mengerang-erang mencapai klimaks. Tangannya meremas dan menarik buah dada Fieza ketika tubuhnya bergetar dan lahar panas pun menyemprot keluar, terus-menerus mengalir masuk di vagina Fieza. Sementara itu berandal yang lainnya berdiri di samping meja dan melakukan masturbasi, ketika pimpinan mereka mencapai puncaknya mereka juga mengalami ejakulasi bersamaan. lahar panas mereka menyemprot keluar dan jatuh di muka, rambut dan dada Fieza.

Fieza tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, ketika tahu-tahu ia kembali sendirian di toko tadi, masih terikat erat di atas meja. Ia tersadar ketika menyadari dirinya terlihat jelas, jika ada orang lewat di depan tokonya. Fieza meronta-ronta membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Ia menangis dan meronta berusaha melepaskan diri dari plester yang mengikatnya. Setelah beberapa lama mencoba Fieza berhasil melepaskan tangan kanannya. Kemudian ia melepaskan tangan kirinya, kaki kanannya. Tinggal satu lagi.


“Wah, wah, wah!” terdengar suara laki-laki di pintu depan. Fieza terkejut dan berusaha menutupi dada dan vaginanya dengan kedua tangannya.

“Tolong saya!” ratap Fieza.

“Tolong saya Pak! Toko saya dirampok, saya diikat dan diperkosa! Tolong saya Pak, panggilkan polisi!”

“Nama lu Fieza kan?” tanya laki-laki tadi.

“Bagaimana bapak tahu nama saya?” Fieza bingung dan takut.

“Gue Riko. Orang yang kerjaannya di toko ini lo rebut!”.

“Saya tidak merebut pekerjaan bapak. Saya tahu dari iklan di koran. Saya betul-betul tidak tahu pak! Tolong saya pak!”.

“Gara-gara lo ngelamar ke sini gue jadi dipecat! Gue nggak heran lo diterima kalo liat bodi lo”.

Fieza kembali merasa ketakutan melihat Riko, seseorang yang belum pernah dilihat dan dikenalnya tapi sudah membencinya. Fieza kembali berusaha melepaskan ikatan di kaki kirinya, membuat Riko naik pitam. Ia menyambar tangan Fieza dan menekuknya ke belakang dan kembali diikatnya dengan plester, dan plester itu terus dilitkan sampai mengikat ke bahu, hingga Fieza betul-betul terikat erat. Ikatan itu membuat Fieza kesakitan, ia menggeliat dan buah dadanya semakin membusung keluar.

“Lepaskan! Sakit! aduuhh! Saya tidak memecat bapak! Kenapa saya diikat?”

“Gue tadinya mau ngerampok nih toko, cuma kayaknya gue udah keduluan. Jadi gue rusak aja deh nih toko”.

Ia kemudian melepaskan ikatan kaki Fieza sehingga sekarang Fieza duduk di pinggir meja dengan tangan terikat di belakang. Kemudian diikatnya lagi dengan plester.


Kemudian Riko mulai menghancurkan isi toko itu, etalase dipecahnya, rak-rak ditendang jatuh. Kemudian Riko mulai menghancurkan kotak pendingin es krim yang ada di kanan Fieza. Es krim beterbangan dilempar oleh Riko. Beberapa di antaranya mengenai tubuh Fieza, kemudian meleleh mengalir turun, melewati punggungnya masuk ke belahan pantatnya. Di depan, es tadi mengalir melalui belahan buah dadanya, turun ke perut dan mengalir ke vagina Fieza. Rasa dingin juga menempel di buah dada Fieza, membuat putingnya mengeras san mengacung. Ketika Riko selesai, tubuh Fieza bergetar kedinginan dan lengket karena es krim yang meleleh.

“Lo keliatan kedinginan!” ejek Riko sambil menyentil puting susu Fieza yang mengeras kaku.

“Gue musti kasih lo sesuatu yang anget.”

Riko kemudian mendekati wajan untuk mengoreng sosis yang ada di tengah ruangan. Fieza melihat Riko mendekat membawa beberapa buah sosis yang berasap. “Jangaann!” Fieza berteriak ketika Riko membuka bibir vaginanya dan memasukan satu sosis ke dalam vaginanya yang terasa dingin karena es tadi. Kemudian ia memasukan sosis yang kedua, dan ketiga. Sosis yang keempat putus ketika akan dimasukan. Vagina Fieza sekarang diisi oleh tiga buah sosis yang masih berasap. Fieza menangis kesakitan kerena panas yang dirasakannya.

“Keliatannya nikmat!” Riko tertawa.

“Tapi gue lebih suka dengan mustard!” Ia mengambil botol mustard dan menekan botol itu. Cairan mustard keluar menyemprot ke vagina FiezaFieza menangis terus, melihat dirinya disiksa dengan brutal yang tak pernah terbayangkan olehnya.

Sambil tertawa Riko melanjutkan usahanya menghancurkan isi toko itu. Fieza berusaha melepaskan diri, tapi tak berhasil. Nafasnya tersengal-sengal, ia tidak kuat menahan semua ini. Tubuh Fieza bergerak lunglai jatuh.”

“Hei! Kalo kerja jangan tidur!” bentak Riko sambil menampar pipi Fieza.

“Lo tau nggak, daerah sini nggak aman jadi perlu ada alarm.”

Fieza meronta ketakutan melihat Riko memegang dua buah jepitan buaya. Jepitan itu bergigi tajam dan jepitannya keras sekali. Riko mendekatkan satu jepitan ke puting susu kanan Fieza, menekannya hingga terbuka dan melepaskannya hingga menutup kembali menjepit puting susu FiezaFieza menjerit dan melolong kesakitan, gigi jepitan tadi menancap ke puting susunya. Kemudian Riko juga menjepit puting susu yang ada di sebelah kiri. Air mata Fieza bercucuran di pipi.

Kemudian Riko mengikatkan kawat halus di kedua jepitan tadi, mengulurnya dan kemudian mengikatnya ke pegangan pintu masuk. Ketika pintu itu didorong Riko hingga membuka keluar, Fieza merasa jepitan tadi tertarik oleh kawat, dan membuat buah dadanya tertarik dan ia menjerit kesakitan.

“Nah, udah jadi. Lo tau kan pintu depan ini bisa buka ke dalem ama keluar, tapi bisa juga disetel cuma bisa dibuka dengan cara ditarik bukan didorong. Jadi gue sekarang pergi dulu, terus nanti gue pasang biar pintu itu cuma bisa dibuka kalo ditarik. Nanti kalo ada orang dateng, pas dia dorong pintu kan nggak bisa, pasti dia coba buat narik tuh pintu, nah, pas narik itu alarmnya akan bunyi!”

“Jangan! saya mohoon! mohon! jangan! jangan! ampun!”

Riko tidak peduli, ia keluar dan tidak lupa memasang kunci pada pintu itu hingga sekarang pintu tadi hanya bisa dibuka dengan ditarik. Fieza menangis ketakutan, puting susunya sudah hampir rata, dijepit. Ia meronta-ronta berusaha melepaskan ikatan. Tubuh Fieza berkeringat setelah berusaha melepaskan diri tanpa hasil. Lama kemudian terlihat sebuah bayangan di depan pintu, Fieza melihat ternyata bayangan itu milik gelandangan yang sering lewat dan meminta-minta. Gelandangan itu melihat tubuh Fieza, telanjang dengan buah dada mengacung.

Gelandang itu mendorong pintu masuk. Pintu itu tidak terbuka. Kemudian ia meraih pegangan pintu dan mulai menariknya.

Fieza berusaha menjerit “Jangan! jangan! jangan buka! jangaann!”, tapi gelandangan tadi tetap menarik pintu, yang kemudian menarik kawat dan menarik jepitan yang ada di puting susunya. Gigi-gigi yang sudah menancap di daging puting susunya tertarik, merobek puting susunya. Fieza menjerit keras sekali sebelum jatuh di atas meja. Pingsan.

Fieza tersadar dan menjerit. Sekarang ia berdiri di depan meja kasir. Tangannya terikat ke atas di rangka besi meja kasir. Sedangkan kakinya juga terikat terbuka lebar pada kaki-kaki meja kasir. Ia merasa kesakitan. Puting susunya sekarang berwarna ungu, dan menjadi sangat sensitif. Udara dingin saja membuat puting susunya mengacung tegang. Memar-memar menghiasi seluruh tubuhnya, mulai pinggang, dada dan pinggulnya. Fieza merasakan sepasang tangan berusaha membuka belahan pantatnya dari belakang. Sesuatu yang dingin dan keras berusaha masuk ke liang anusnya. Fieza menoleh ke belakang, dan ia melihat gelandangan tadi berlutut di belakangnya sedang memegang sebuah botol bir.

“Jangan, ampun! Lepaskan saya pak! Saya sudah diperkosa dan dipukuli! Saya tidak tahan lagi.”

“Tapi Mbak, pantat Mbak belom kan.” gelandangan itu berkata tidak jelas.

“Jangan!” Fieza meronta, ketika penis gelandangan tadi mulai berusaha masuk ke anusnya. Setelah beberapa kali usaha, gelandangan tadi menyadari penisnya tidak bisa masuk ke dalam anus Fieza. Lalu ia berlutut lagi, mengambil sebuah botol bir dari rak dan mulai mendorong dan memutar-mutarnya masuk ke liang anus Fieza.

Fieza menjerit-jerit dan meronta-ronta ketika leher botol bir tadi mulai masuk dengan keadaan masih mempunyai tutup botol yang berpinggiran tajam. Liang anus Fieza tersayat-sayat ketika gelandangan tadi memutar-mutar botol dengan harapan liang anus Fieza bisa membesar.


Setelah beberapa saat, gelandangan tadi mencabut botol tadi. Tutup botol bir itu sudah dilapisi darah dari dalam anus Fieza, tapi ia tidak peduli. Gelandang itu kembali berusaha memasukan penisnya ke dalam anus Fieza yang sekarang sudah membesar karena dimasuki botol bir. Gelandang tadi mulai bergerak kesenangan, sudah lama sekali ia tidak meniduri perempuan, ia bergerak cepat dan keras sehingga Fieza merasa dirinya akan terlepar ke depan setiap gelandangan tadi bergerak maju. Fieza terus menangis melihat dirinya disodomi oleh gelandangan yang mungkin membawa penyakit kelamin, tapi gelandangan tadi terus bergerak makin makin cepat, tangannya meremas buah dada Fieza, membuat Fieza menjerit karena puting susunya yang terluka ikut diremas dan dipilih-pilin. Akhirnya dengan satu erangan, gelandang tadi orgasme, dan Fieza merakan cairan hangat mengalir dalam anusnya, sampai gelandangan tadi jatuh terduduk lemas di belakang Fieza.

“Makasih ya Mbak! Saya puas sekali! Makasih.” gelandangan tadi melepaskan ikatan Fieza. Kemudian ia mendorong Fieza duduk dan kembali mengikat tangan Fieza ke belakang, kemudian mengikat kaki Fieza erat-erat. Kemudian tubuh Fieza didorongnya ke bawah meja kasir hingga tidak terlihat dari luar.

Sambil terus mengumam terima kasih gelandangan tadi berjalan sempoyongan sambil membawa beberapa botol bir keluar dari toko. Fieza terus menangis, merintih merasakan sperma gelandangan tadi mengalir keluar dari anusnya. Lama kemudian Fieza jatuh pingsan kelelahan dan shock. Ia baru tersadar ketika ditemukan oleh rekan kerjanya yang masuk pukul 7 pagi.



MANIA4D | Agen Togel Online Resmi MANIA4D | Agen Togel Online Resmi

Koleksi Foto SEX Party | Mania4D | Agen Togel Online Resmi

Mania4D Salam VAGINALOVERS Kali ini gue akan membagikan beberapa koleksi foto terbaru gue.. Berikut ini adalah koleksi foto s...